Wednesday, May 9, 2007

Ada Kau, Tuhan, yang selalu menemani dan menguatkan (aku)

3 hari yg lalu, aku mendengar berita itu
Mungkin saat itu hati (ku) pecah berantakan
Namun kedewasaanku menekan segala emosi
Hingga ku dapat berkata padamu dengan akal sehat & kepala yg dingin


2 hari yg lalu, kekecewaan dan kepedihan hati ini lebih terasa nyata
Sedih dan perih rasanya,
hingga aku bertanya ”Harus bagaimana langkahku selanjutnya?”
Ada 2 pilihan yg sama berat dan masing-masing memiliki its own consequences.


(1) Memaafkan
setelah tahu bahwa nilai ku hanya serendah itu dimatamu.
Saat itu, tampaknya ini jalan yg lebih mudah, karna rasa sayangku masih mengalahkan Akal sehat dan Penghargaan diriku sendiri. Aku terlalu terbiasa memberi dan mencintai.
Consequences:
Aku hanya Tong Sampah yg menampungmu, walau apapun yg kamu lakukan. Aku hanya seorang bodoh yg buta karna cinta.
Tak mampu menghargai diriku sendiri.
Bukan berhenti hanya hingga harga diri. Bila terus begini, Hubunganku ke depan bersama kamu, pasti aku akan terus dihantui rasa takut disakiti lagi (baca: kemungkinan paranoid), dan rasa percaya yg pastinya sangat pudar (sulit untuk mempercayaimu lagi).

(2) Menjalani kehidupanku dengan kamu bukan bagian darinya lagi. Buatku ini jalan satu lagi yg lebih sulit dilakukan, pada saat itu.
Consequences:
Mengorbankan dan menekan, serta membuang rasa sayang dan cinta yg tulus yg pernah ku ungkapkan padamu.
Namun aku yakin jalan ini, seperti yg telah disarankan banyak teman untuk diambil, memberi penghargaan dan nilai lebih untuk diriku sendiri. NILAI LEBIH untuk aku (di mataku sendiri), di mata orang lain, dan di mata kamu.



1 hari yg lalu, masi belum bisa memutuskan, hatiku.
sepertinya diri ku terus bertanya pada-Nya
Yg mana yg lebih baik untuk nadia? Menurut jalan-Mu, Tuhan..
Seperti timbangan di hati nad, yg mana yg lebih berat?
Memaafkan ato, melepas dan meninggalkan.
Yang mana yang harus ku pilih?


Hari ini, memang hanya Engkau, Tuhan, tempat jawaban ku.
Suara-Mu memanggil aku yg menjauh dari-MU.
Memeluk aku dan menguatkan aku untuk berteguh hati dan memilih
jalan yang lebih sulit.
(Yg Spertinya MEMANG LEBIH BAIK untuk ku).
Ku- bersyukur pada-Mu, Tuhan
Bahwa apa yg Kau berikan padaku ini sulit, namun
aku dapat menjadi seorang Nadia yg lebih baik untuk-Mu.
Aku tahu, Kau yg menguatkan aku.
Aku dengar bisikan-Mu, Tuhan, ’Nadia, ini jalan yg bisa kau pilih,
jalan yang akan sulit, namun aku selalu bersama-Mu, ini jalan yg terbaik dari-Ku'

Semoga setiap kali aku membaca ini,
Aku mengingat kekuatan hati yg berasal dari-Mu.


Aku percaya, kamu akan menjadi orang lebih baik, bila kupilih jalan ini.
Kamu akan belajar lebih banyak, menghargai dan bersyukur atas apa yg memang berarti dan berharga untuk kamu. Aku memilih untuk melepaskan kamu, dan berkata pada diriku
bahwa kamu bukan bagian dari hidupku lagi.
Saat itu kamu sudah memilih, dan aku rela melepasmu untuk menikmati kebahagiaan yg telah kamu pilih bersama dia (atau bersama yg lain), dengan kebahagiaan kamu sendiri.
Keputusan yg sudah kamu ambil saat itu,
Goresannya akan tertinggal selamanya dalam lembaran kehidupan mu dan dia.


Aku pernah bahagia bersama kamu, dulu, ASM.
Itu pun tidak akan pernah hilang dalam goresan kehidupan seorang Nadia.


Saat ini,
Aku akan memulai lagi dengan lembaran ku yang baru.
Mencari kebahagiaan ku sendiri. Aku percaya aku bisa.
(karna aku tak sendiri, ada DIA yg selalu bersama ku)
Kehidupan tidak berhenti hingga hari ini, tetapi terus mengalir.


Tak ada benci dari aku.
Tak ada dendam dari ku untuk balas menyakiti kamu.
Aku melepas kamu dengan segala ketulusan cinta ku.
Cinta tak harus memiliki.
Cinta ku melepas kamu,
supaya kamu bisa menjadi seorang Adam yang lebih baik.


:)

16.37 WIB, 09.05.2007

No comments: